Sebuah studi baru menemukan bahwa anjing mungkin dapat mendeteksi COVID-19 dengan tingkat akurasi yang tinggi, berpotensi menawarkan alat baru dalam perang melawan pandemi.

BACA JUGA : Mau buka bisnis tetapi uangnya belum cukup untuk modal??? Tenang saja mainkan uang anda di OKEPLAY777 agar bisa berlipatganda dan anda bisa mengumpulkan modal untuk membuka bisnis impian anda

SLOT ONLINE, JUDI ONLINE

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Helsinki di Finlandia, melibatkan anjing pelatihan untuk mendeteksi bau COVID-19 dalam sampel keringat yang dikumpulkan dari orang yang terinfeksi virus. Anjing-anjing tersebut mampu membedakan antara bau COVID-19 dan infeksi pernapasan lainnya dengan akurasi 96%.

Para peneliti melatih delapan anjing dari berbagai ras untuk mengidentifikasi bau COVID-19 dalam sampel keringat yang dikumpulkan dari orang yang terinfeksi virus tersebut. Anjing-anjing itu dilatih menggunakan metode yang disebut pencetakan aroma, di mana mereka diberikan sampel keringat positif COVID-19 dan diberi hadiah ketika mereka mengidentifikasi aromanya dengan benar. Seiring waktu, anjing dapat mengaitkan aroma dengan hadiah dan mengidentifikasi sampel positif COVID-19 dengan andal.

Setelah anjing dilatih, para peneliti menguji kemampuan mereka untuk mendeteksi COVID-19 dalam uji coba buta ganda. Dalam uji coba tersebut, anjing diberikan 1.012 sampel keringat, termasuk sampel dari individu positif COVID-19 dan sampel dari individu dengan infeksi pernapasan lainnya. Anjing dengan benar mengidentifikasi sampel positif COVID-19 dengan akurasi 96%, sementara juga mengidentifikasi 99,5% sampel negatif dengan benar.

Para peneliti percaya bahwa anjing mungkin dapat mendeteksi COVID-19 dengan sangat akurat karena virus tersebut menghasilkan aroma unik yang berbeda dari infeksi pernapasan lainnya. Mereka juga mencatat bahwa anjing dapat mendeteksi bau COVID-19 bahkan pada individu tanpa gejala, menjadikannya alat yang berpotensi berharga untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus tetapi tidak menunjukkan gejala.

Penggunaan anjing untuk mendeteksi penyakit bukanlah konsep baru. Anjing telah dilatih untuk mendeteksi berbagai penyakit, termasuk kanker, diabetes, dan malaria, berdasarkan aroma unik yang dihasilkan oleh penyakit tersebut. Namun, penggunaan anjing untuk mendeteksi COVID-19 adalah ide yang relatif baru, dan studi Helsinki adalah salah satu yang pertama mengeksplorasi potensinya.

Para peneliti mencatat bahwa ada beberapa batasan potensial untuk menggunakan anjing untuk mendeteksi COVID-19. Misalnya, anjing mungkin tidak efektif dalam mendeteksi virus pada orang yang telah divaksinasi atau pernah terinfeksi sebelumnya, karena aroma virus mungkin berbeda pada individu tersebut. Selain itu, penggunaan anjing untuk mendeteksi COVID-19 akan membutuhkan investasi yang signifikan dalam pelatihan dan infrastruktur.

Terlepas dari keterbatasan ini, para peneliti percaya bahwa penggunaan anjing untuk mendeteksi COVID-19 dapat menjadi alat yang berharga dalam memerangi pandemi, terutama di tempat di mana alat diagnostik lain tidak tersedia. “Hasil kami memberikan bukti kuat bahwa anjing dapat digunakan sebagai metode skrining COVID-19 yang andal dan non-invasif,” kata Dr. Anna Hielm-Björkman, peneliti di University of Helsinki dan salah satu penulis studi tersebut.

Studi ini telah mengumpulkan minat dari organisasi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) telah mulai menggunakan anjing untuk menyaring penumpang dari COVID-19 di beberapa bandara, sementara di Uni Emirat Arab, anjing telah digunakan untuk menyaring pengunjung acara olahraga.

Penggunaan anjing untuk mendeteksi COVID-19 mungkin juga memiliki aplikasi potensial di luar pandemi. Misalnya, anjing dapat digunakan untuk menyaring orang dari penyakit lain, atau untuk mengidentifikasi individu yang berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tertentu berdasarkan baunya.

Secara keseluruhan, studi Helsinki menawarkan jalan baru yang menjanjikan untuk menggunakan anjing guna mendeteksi COVID-19 dan penyakit lainnya. Dengan penelitian dan investasi berkelanjutan, anjing dapat menjadi alat yang semakin penting dalam perang melawan pandemi dan tantangan kesehatan masyarakat lainnya

By omaslot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *